+6287773666282 Jl. Surabaya-Menceh, RT 00 RW 00, Mosok Dusun Leda Desa Surabaya, Kec. Sakra Timur, Provinsi NTB.
Yazri Harapan Nusantara
Belajar Bersama, Menumbuhkan Akses, Membangun Bangsa.
Judul Gambar 1
Judul Gambar 1 Caption penjelasan gambar 1
Judul Gambar 2
Judul Gambar 2 Penjelasan isi gambar 2 dan shrink aktif
Home Berita dan Artikel Budaya

Sejarah Penamaan Desa Songak dan Peran Bejango Bliq

"Bejango Bliq memperkuat identitas Desa Songak dengan memulihkan nama asli dan menyatukan sejarah serta spiritualitas lokal"

YAHANTARA.COM - Desa Songak memiliki sejarah panjang yang penuh dinamika, termasuk dalam hal penamaan. Nama desa ini sempat berganti enam kali: Keselet, Senake, Sebengaq, Sengapati, Suwung, dan Leaq. Namun, nama asli “Songak” akhirnya dipulihkan sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan identitas lokal.

Pergantian nama desa bukan hanya soal administratif, tetapi juga mencerminkan perubahan dalam cara masyarakat memaknai ruang dan warisan mereka. Nama “Songak” memiliki akar sejarah yang kuat dan menjadi bagian dari narasi kolektif masyarakat. Pemulihan nama ini menjadi simbol kebangkitan kesadaran budaya.

Tradisi Bejango Bliq berperan penting dalam memperingati dan mengukuhkan kembali nama asli desa. Melalui ritual ini, masyarakat menyampaikan rasa syukur atas kembalinya nama yang mencerminkan jati diri mereka. Prosesi spiritual menjadi ruang refleksi atas perjalanan sejarah komunitas.

Menurut Mardiyah, Bejango Bliq bukan hanya ritual spiritual, tetapi juga pernyataan budaya. Ia menjadi momen untuk menyatukan masa lalu dan masa kini, serta memperkuat rasa memiliki terhadap tanah kelahiran. Tradisi ini mengajarkan bahwa identitas tidak bisa dipisahkan dari sejarah.

Dengan menjadikan Bejango Bliq sebagai bagian dari peringatan sejarah desa, masyarakat Songak menunjukkan bahwa tradisi dan identitas saling menguatkan. Ritual ini menjadi bukti bahwa pelestarian budaya bisa dimulai dari hal-hal sederhana, seperti nama dan narasi lokal.

Pemulihan nama Songak melalui Bejango Bliq juga menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk menggali kembali sejarah mereka. Dalam dunia yang cepat berubah, menjaga akar budaya adalah langkah penting untuk membangun masa depan yang berakar dan berkarakter.***

Komentar


Kolaborasi

Jadi bagian Yazri Harapan Nusantara