Peran Perempuan dalam Tradisi Bejango Bliq Masyarakat Songak
"Perempuan Songak berperan aktif dalam Bejango Bliq, menjaga spiritualitas dan melestarikan tradisi melalui Tembolaq Beaq dan doa"
YAHANTARA.COM - Perempuan memainkan peran sentral dalam pelaksanaan tradisi Bejango Bliq. Mereka tidak hanya membawa Tembolaq Beaq, tetapi juga menjadi penjaga nilai-nilai spiritual dan budaya. Keterlibatan aktif perempuan menunjukkan bahwa tradisi ini bersifat inklusif dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Dalam konteks pelestarian budaya, perempuan berperan sebagai pewaris nilai-nilai luhur dan penjaga harmoni sosial. Tradisi Bejango Bliq menjadi ruang bagi mereka untuk mengekspresikan rasa cinta terhadap budaya dan leluhur. Peran ini memperkuat posisi perempuan sebagai pilar dalam kehidupan adat.
Kehadiran perempuan dalam ritual Bejango Bliq juga menjadi simbol keberlanjutan tradisi. Mereka tidak hanya melestarikan, tetapi juga mengembangkan tradisi agar tetap relevan di masa kini. Dengan semangat kebersamaan, perempuan Songak menjadi agen perubahan yang menjaga warisan budaya tetap hidup.
Tembolaq Beaq yang dibawa oleh perempuan bukan sekadar persembahan, tetapi juga simbol kasih sayang dan penghormatan kepada leluhur. Makanan dan buah-buahan yang disusun rapi mencerminkan nilai estetika dan spiritualitas yang dijaga dengan penuh ketulusan.
Perempuan juga berperan dalam mentransmisikan nilai-nilai tradisi kepada generasi muda. Melalui cerita, praktik, dan partisipasi langsung, mereka menjadi guru budaya yang membentuk karakter dan identitas anak-anak. Tradisi Bejango Bliq menjadi ruang belajar yang hidup dan bermakna.
Dengan peran yang begitu besar, perempuan dalam tradisi Bejango Bliq menunjukkan bahwa pelestarian budaya bukan hanya tugas laki-laki atau tetua adat. Ini adalah kerja kolektif yang melibatkan semua pihak, dan perempuan berada di garis depan sebagai penjaga nilai dan pelaku utama.***