Bereqe Sasak sebagai Media Edukasi Budaya untuk Generasi Muda
"Bereqe Sasak Lombok sebagai media edukasi budaya yang menanamkan nilai sosial dan religius kepada generasi muda melalui pendekatan kreatif"
YAHANTARA.COM - Tradisi Bereqe yang hidup di tengah masyarakat Sasak Lombok bukan hanya ritual adat menjelang khitanan, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai media edukasi budaya. Di balik arak-arakan, tembang, dan sesaji, tersimpan nilai-nilai sosial dan religius yang dapat ditanamkan kepada generasi muda melalui pendekatan pendidikan yang kontekstual dan bermakna.
Dalam pelaksanaannya, Bereqe melibatkan berbagai elemen budaya yang bisa dijadikan bahan ajar di sekolah, terutama dalam kurikulum muatan lokal. Anak-anak dapat belajar tentang struktur prosesi, makna simbolik dulang, serta nilai-nilai spiritual yang terkandung dalam tembang Sasak. Tradisi ini menjadi ruang belajar yang hidup, di mana budaya tidak hanya diceritakan, tetapi dialami langsung oleh peserta didik.
Dokumentasi tradisi Bereqe juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran visual. Foto, video, dan narasi prosesi dapat dijadikan media interaktif di kelas, memperkuat pemahaman siswa terhadap warisan budaya daerahnya. Dengan pendekatan yang kreatif, Bereqe bisa menjadi jembatan antara pendidikan formal dan pelestarian tradisi lokal.
Di era digital, integrasi Bereqe ke dalam platform seperti blog, media sosial, dan video dokumenter menjadi langkah strategis. Konten visual yang menarik dan narasi yang menyentuh dapat menjangkau audiens yang lebih luas, termasuk wisatawan, peneliti budaya, dan komunitas diaspora Sasak. Tradisi ini bisa dikemas ulang tanpa kehilangan esensinya, agar tetap relevan di mata generasi digital.
Lebih jauh, Bereqe dapat dijadikan sebagai alat refleksi nilai. Melalui tembang dan prosesi, anak-anak diajak memahami pentingnya rasa syukur, solidaritas sosial, dan penghormatan terhadap adat. Nilai-nilai ini sangat penting dalam membentuk karakter generasi muda yang berakar pada budaya, namun terbuka terhadap perkembangan zaman.
Dengan menjadikan Bereqe sebagai media edukasi budaya, masyarakat Sasak tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga mentransformasikannya menjadi sumber pembelajaran yang inspiratif. Tradisi ini menjadi bukti bahwa pendidikan dan budaya dapat berjalan beriringan, membentuk generasi yang cerdas secara intelektual dan kaya secara spiritual.