Apa Saja Rangkaian Prosesi Bejango Bliq yang Penuh Makna, Ini Kata Tokoh Adat
"Prosesi Bejango Bliq di Songak Lombok, ritual spiritual yang menyatukan warga dan menghormati leluhur dengan penuh makna."
YAHANTARA.COM - Tradisi Bejango Bliq dimulai dengan zikir dan doa bersama yang dipimpin oleh para tetua adat. Doa ini ditujukan untuk memohon keselamatan, keberkahan, dan perlindungan dari para leluhur. Suasana khidmat menyelimuti desa, menciptakan momen spiritual yang menyatukan hati dan harapan warga.
Setelah doa, iring-iringan perempuan membawa “Tembolaq Beaq”—wadah berisi makanan dan buah-buahan—menuju makam leluhur. Mereka mengelilingi area pemakaman sebanyak tiga kali, diiringi tabuhan gendang beleq yang menambah nuansa sakral. Ritual ini menjadi bentuk penghormatan dan permisi kepada para leluhur.
Prosesi keliling makam bukan hanya simbol penghormatan, tetapi juga bentuk komunikasi spiritual. Masyarakat percaya bahwa leluhur masih menjaga dan mendoakan keturunannya. Oleh karena itu, setiap langkah dalam prosesi dilakukan dengan penuh kesadaran dan rasa hormat.
Setelah prosesi keliling, masyarakat kembali berkumpul untuk melanjutkan zikir dan pembacaan doa yang dipimpin oleh kiai adat. Momen ini menjadi titik puncak spiritualitas dalam tradisi Bejango Bliq. Seluruh warga menyatukan doa dan harapan, memperkuat ikatan batin dengan leluhur dan sesama.
Tradisi ini juga menjadi ruang silaturahmi antarwarga. Dalam suasana yang penuh kekhidmatan, masyarakat saling menyapa, berbagi cerita, dan mempererat hubungan sosial. Bejango Bliq mengajarkan bahwa spiritualitas dan kebersamaan adalah kekuatan utama dalam menjaga harmoni sosial.
Dengan prosesi yang terstruktur dan penuh makna, Bejango Bliq menjadi contoh bagaimana ritual lokal bisa mengandung nilai-nilai universal. Ia mengajarkan pentingnya menghormati masa lalu, menyatukan komunitas, dan menjaga keseimbangan antara dunia fisik dan spiritual.***